Tiga Program Unggulan SMAN 15 Kota Bekasi

Khomsatun Rokhyati. M.Pd - Kepala SMAN 15 Kota Bekasi

mumu220

Dalam upaya pencapaian visi SMAN 15 Kota Bekasi, Terwujudnya Profil Pelajar Pancasila yang Berdaya Saing Global, Peduli Dan Berbudaya Lingkungan Hidup Berlandaskan Iman Dan Taqwa. 3 Program unggulan SMAN 15 Kota Bekasi yaitu :

Gerakan Ringan Mengurangi Sampah (GeRiMiS)

Berikut adalah beberapa gerakan ringan yang dapat dilakukan untuk mengurangi sampah di sekolah:

    1. Membawa Botol Minum Sendiri: Salah satu cara efektif untuk mengurangi sampah plastik di sekolah adalah dengan membawa botol minum sendiri dari rumah. Dengan cara ini, siswa tidak perlu membeli minuman dalam kemasan plastik di sekolah, yang berarti jumlah sampah plastik yang dihasilkan dapat berkurang secara signifikan.
    2. Membawa Bekal dari Rumah: Makanan yang dijual di kantin sekolah biasanya menggunakan wadah dari bahan plastik. Oleh karena itu, membawa bekal dari rumah dapat menjadi cara sederhana untuk mengurangi penggunaan plastik.
    3. Mengadopsi Konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle): Konsep ini melibatkan pengurangan produksi sampah, penggunaan kembali barang yang masih layak pakai, dan mendaur ulang sampah menjadi barang yang lebih berguna. Misalnya, sampah organik dapat diolah menjadi kompos.
    4. Menghindari Membeli Makanan dan Minuman Kemasan Plastik: Jika memungkinkan, pilih produk yang dikemas dalam ukuran besar untuk mengurangi sampah. Jika memungkinkan, pilih produk yang dikemas dalam botol kaca atau daun.
    5. Membentuk Tim Adiwiyata Sekolah: Komunitas semacam ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya sampah plastik pada siswa-siswi di sekolah.
    6. Mengadakan Sosialisasi: Sosialisasi mengenai pengurangan penggunaan kantong plastik dan styrofoam dapat dilakukan di sekolah untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan.
    7. Membawa Kantong Sampah Sendiri: Membawa kantong sampah sendiri diberlakukan setiap hari Jum’at, dimana tempat sampah tidak disediakan di sekolah, dan warga sekolah membawa pulang sampah mereka.

Dengan menerapkan gerakan-gerakan ringan ini, sekolah dapat berperan aktif dalam upaya mengurangi produksi sampah dan menjaga kelestarian lingkungan.

Pembinaan dan Pendidikan Karakter Anak Bangsa (BiDik TerBang)

Pendidikan karakter adalah suatu upaya untuk membentuk individu yang berpikiran baik, berhati baik, dan berperilaku baik. Tujuan utama pendidikan karakter adalah untuk membangun bangsa yang tangguh, dimana masyarakatnya berakhlak.

Pendidikan karakter juga menjadi salah satu program prioritas pemerintah Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengimplementasikan penguatan karakter penerus bangsa melalui gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang digulirkan sejak tahun 2016. Pendidikan karakter pada jenjang pendidikan dasar mendapatkan porsi yang lebih besar dibandingkan pendidikan yang mengajarkan pengetahuan.

Pendidikan karakter juga berperan penting dalam pembentukan karakter bangsa. Keluarga dan pendidikan sekolah yang selalu membiasakan dan menghargai kejujuran membuat anak akan merasa salah dan tersiksa kalau tidak jujur. Kebiasaan itu pada urutannya akan membentuk pribadi jujur.

Pendidikan karakter juga mencakup nilai-nilai yang ditanamkan dalam diri warga Indonesia, khususnya siswa, dalam upaya membangun dan menguatkan karakter bangsa. Nilai-nilai tersebut antara lain religius, jujur, toleransi, kreatif, dan bertanggung jawab.

Pendidikan karakter juga diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang mengamanatkan beberapa tujuan dari pendidikan karakter tersebut. Tujuan tersebut antara lain pengembangan potensi anak bangsa yang penuh dengan nilai takwa, kesehatan jasmani, ilmu yang bermanfaat, kreatif, mandiri, demokratis, serta penuh tanggung jawab.

Pembinaan karakter di sekolah adalah suatu proses yang penting dan strategis dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul. Setiap satuan pendidikan berkewajiban untuk melaksanakan pembentukan karakter peserta didik di sekolah masing-masing. Penguatan pendidikan karakter adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui olah hati, oleh rasa, olah pikir dan olah raga dengan keterlibatan serta kerjasama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat. 

Berikut adalah beberapa cara yang dapat diterapkan dalam pembinaan karakter di SMAN 15 Kota Bekasi:

    1. Membangun Lingkungan Sekolah yang Kondusif: Lingkungan sekolah yang kondusif sangat penting dalam pembentukan karakter siswa. Lingkungan yang positif dan mendukung akan mempengaruhi perilaku dan sikap siswa.
    2. Peran Aktif Guru: Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam membentuk karakter siswa, khususnya saat di sekolah. Guru dapat memberikan inspirasi dan menjadi teladan bagi siswa 
    3. Penerapan Nilai-nilai Karakter dalam Kurikulum: Nilai-nilai karakter dapat ditanamkan melalui kurikulum dan proses pembelajaran di sekolah. Misalnya, melalui pelaksanaan program K3 (Kebersihan, Keindahan dan Ketertiban), dan membiasakannya hingga menjadi budaya di sekolah 
    4. Kerjasama dengan Orang Tua: Orang tua juga memiliki peran penting dalam pembinaan karakter anak. Oleh karena itu, sekolah dan orang tua harus bekerja sama dalam proses pembinaan karakter ini.
    5. Menghargai Keberagaman: Setiap siswa berasal dari berbagai latar belakang budaya dan etnis. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran, guru harus mampu menyikapi keberagaman budaya yang ada di kelas maupun sekolah.
    6. Menerapkan 7S : Penerapan 7S di sekolah adalah bagian penting dari pendidikan karakter dan budi pekerti. Berikut adalah cara menerapkan 7S di sekolah:
      1. Senyum: Senyum adalah ekspresi wajah yang menunjukkan rasa ramah dan terbuka. Guru dan siswa di sekolah harus saling tersenyum satu sama lain untuk menciptakan suasana yang hangat dan ramah.
      2. Sapa: Sapa adalah mengajak bercakap-cakap atau menegur. Guru dan siswa harus saling menyapa untuk menunjukkan rasa hormat dan perhatian satu sama lain.
      3. Salam: Salam adalah ucapan atau gestur yang menunjukkan rasa hormat. Di sekolah, siswa dapat memberikan salam dengan mencium tangan guru mereka. 
      4. Salim: Salim adalah bentuk salam yang biasanya dilakukan dengan mencium tangan. Namun, selama pandemi COVID-19, kegiatan salim bisa digantikan dengan gestur lain yang tetap menunjukkan rasa hormat, seperti menengadahkan tangan ke atas.
      5. Sopan: Sopan adalah sikap yang menunjukkan rasa hormat dan penghargaan terhadap orang lain. Siswa di sekolah harus diajarkan untuk berperilaku sopan, baik dalam berbicara maupun bertindak.
      6. Santun: Santun adalah berkata lemah lembut serta bertingkah laku halus dan baik. Siswa di sekolah harus diajarkan untuk berbicara dan bertindak dengan santun. 
      7. Semangat: Semangat adalah sikap yang menunjukkan antusiasme dan kegembiraan. Siswa di sekolah harus diajarkan untuk selalu bersemangat dalam belajar dan melakukan kegiatan lainnya.

Penerapan 7S ini harus dilakukan secara konsisten oleh semua anggota sekolah, termasuk guru, siswa, dan staf sekolah. Selain itu, orang tua dan masyarakat juga harus terlibat dalam proses ini untuk mendukung pembentukan karakter siswa. Dengan menerapkan 7S, sekolah dapat menciptakan lingkungan yang nyaman, harmonis, dan damai, serta membantu siswa mengembangkan karakter yang baik.

  1. Tadarus dan Ibadah Pagi: Tadarus dan ibadah pagi sebelum Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dimulai adalah salah satu cara untuk membangun karakter siswa dan menciptakan suasana yang kondusif untuk belajar. Berikut adalah beberapa cara untuk menerapkannya:
  2. Tadarus Al-Qur’an: Tadarus Al-Qur’an bisa dilakukan sebelum KBM dimulai. Ini adalah kegiatan membaca Al-Qur’an secara bersama dan merupakan bagian penting dari pendidikan agama di sekolah. Tadarus dilakukan di masjid sekolah.
  3. Doa Sebelum Belajar: Sebelum memulai KBM, siswa dan guru bisa melafalkan doa bersama. Doa ini bisa berupa permohonan agar proses belajar mengajar berjalan lancar dan mendapatkan berkah dari Allah.
  4. Lantunan Asmaul Husna: Pebiasaan membaca Asmaul Husna sudah sejak dari dulu diadakan oleh semua peserta didik sebelum jam pelajaran pertama dimulai.
  5. Pembacaan Ayat Alkitab: pembacaan ayat Alkitab bisa menjadi bagian dari ibadah pagi bagi siswa non muslim di SMAN 15 Kota Bekasi. Ayat-ayat Alkitab yang dipilih biasanya berisi pesan-pesan positif dan memberikan semangat untuk memulai hari.

Dengan menerapkan tadarus dan ibadah pagi sebelum KBM dimulai, sekolah dapat membantu siswa untuk membangun disiplin, meningkatkan konsentrasi, dan mengembangkan karakter yang baik. Selain itu, kegiatan ini juga dapat membantu menciptakan suasana yang tenang dan kondusif untuk belajar.

  1. Mengumandangkan Lagu Indonesia Raya sebelum KBM dimulai : Sesaat sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai lagu kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan. Warga sekolah menghentikan berhenti sejenak dari aktivitas yang sedang dilakukan, berdiri tegak, dan mendengarkan lagu tersebut dengan sikap hormat. Hal ini sebagai upaya meningkatkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air.

Pendalaman Materi, Sukses Kedinasan, Kampus, dan Perusahaan (Mari Sukses Di Kampus)

Dalam upaya meningkatkan kualitas lulusan SMAN 15 Kota Bekasi, program unggulan Mari Sukses Di Kampus, diberikan kepada siswa fase F, dengan tujuan memberikan fasilitas kepada siswa fase F yang melanjutkan kuliah, dan bekerja.

Pendalaman materi adalah proses belajar yang membutuhkan waktu dan konsentrasi untuk memahami konsep-konsep yang diajarkan di sekolah atau universitas. Materi yang diajarkan di sekolah kerap kali dihabiskan dalam waktu satu atau dua pertemuan saja. Padahal, bagi seorang siswa, pendalaman materi membutuhkan waktu yang tidak sebentar agar dapat menempel dan tidak mudah dilupakan, sedangkan program vokasi diberikan kepada siswa yang tidak melanjutkan kuliah dan bekerja dengan memberikan keterampilan, sehingga siswa menguasai keterampilan di bidang kerja tertentu dan mereka dapat langsung diserap sebagai pekerja di berbagai bidang produksi dan layanan, lembaga pemerintah, atau menjadi pengusaha mandiri.

Program unggulan sekolah kami dirancang untuk mempersiapkan siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk meraih kesuksesan di masa depan. Kami berkomitmen untuk terus melakukan inovasi dan peningkatan dalam semua aspek pendidikan, termasuk kurikulum, kesiswaan, sarana prasarana, dan manajemen sekolah. Kami percaya bahwa dengan pendekatan ini, kami dapat membantu siswa kami untuk mengembangkan potensi mereka sepenuhnya dan mencapai tujuan mereka. Terima kasih atas perhatian dan dukungan Anda terhadap program unggulan sekolah kami.

Khomsatun Rokhyati. M.Pd